Showing posts with label Complicated. Show all posts
Showing posts with label Complicated. Show all posts

Monday, November 3, 2008

Time can answer all the question

I know everyone has a lot of questions they want to ask, and there are a lot of questions waiting for me to go answer, where should I begin? My answer is ‘time’, time can answer everything.
Time will make a boy grow, become mature; time can make a lot of unclear things become clear, time is very important to everyone. During this time, I have had enough time to search for myself, pondering what is most important to me. I have had time to appreciate myself, and do the things I love to do, and I can finally relax being me.

Source: Edison Chen

Friday, August 29, 2008

Renji on Metro TV


I was viewing my friends facebook one by one, when I suddenly stopped in one profile. I was quite surprised to find out that Renji, my classmate during senior high school and college, is now a Metro TV reporter... wow... great job, Renji... Way to go, gal... hehe

Wednesday, August 27, 2008

Graduation (Friends Forever)

And so we talked all night about the rest of our lives
Where we're gonna be when we turn 25
I keep thinking times will never change
Keep on thinking things will always be the same
But when we leave this year we won't be coming back
No more hanging out cause we're on a different track
And if you got something that you need to say
You better say it right now cause you don't have another day
Cause we're moving on and we can't slow down
These memories are playing like a film without sound
And I keep thinking of that night in June
I didn't know much of love
But it came too soon
And there was me and you
And then we got real blue
Stay at home talking on the telephone
We would get so excited and we'd get so scared
Laughing at ourselves thinking life's not fair
And this is how it feels

So if we get the big jobs
And we make the big money
When we look back now
Will our jokes still be funny?
Will we still remember everything we learned in school?
Still be trying to break every single rule
I keep, I keep thinking that it's not goodbye
Keep on thinking it's a time to fly
And this is how it feels

As we go on
We remember
All the times we
Had together
And as our lives change
Come Whatever
We will still be
Friends Forever

Will we think about tomorrow like we think about now?
Can we survive it out there?
Can we make it somehow?
I guess I thought that this would never end
And suddenly it's like we're women and men
Will the past be a shadow that will follow us 'round?
Will these memories fade when I leave this town
I keep, I keep thinking that it's not goodbye
Keep on thinking it's a time to fly


Note:
Quoted from Vitamin C (with a bit modifies)...
Congrats to my beloved students who has done 4 years studying and working hard.
I'm happy for and proud of you all.
Wish you all d best in the future after taking the Bachelor or Sarjana Komputer (known as Baskom) title :)
Although I did not attend your memorable moment, I can feel down in my heart I was there watching you one by one...

Friday, July 18, 2008

sense of words

i should have realized before that blogging or telling stories about life either it is our own life or others is harmful. people reading it may interpret differently. people can sense the words wrongly. for example, the two singapore bloggers fought each other because of the words. What make everything worsen is lacking of vocabulary and grammar like me that can cause people reading it become miss understanding. sometimes their perception is running far from my original thought.
it happened on my previous blog entry. actually i'm not telling a story about me, but high school friend of mine. she has a complicated problem and i had no advice for her except being a good listener to her.
anyway back to the topic, in that blog i said something about "people who stand alone like me. family is far way from distance. So how?" what i'm trying to say is "bagaimana rasanya kalo hal itu terjadi pada gw yg hidup mandiri dan jauh dari keluarga?", but somehow my friend who read my blog said i'm so pity to have such lonely life... you see how i wrongly make a sentence with my bad grammar and vocabulary and lead to misunderstanding...

the main reason of me blogging actively recently is to practice my english as advised by some friends and my teacher. but i think from now on i must avoid this kind of topics and choose more general topics.

anyway, i have a writing homework. the topic is about artist. i will post it after i have done it... wish me luck then... ^_^

Monday, July 7, 2008

life lesson i must look for

Once saying in Indonesia "karena nila setitik, rusaklah susu belanga" or "panas setahun dihapus hujan sehari"...
It roughly means that all the good things you've done in your life becoming useless once you did a bad thing.
Why? it is due to human nature on how easy people remember and see others badness.
It could happened in any kind of life aspect. It could be your job, career, business, loveship (shit, -red), friendship (shit, -red), or social life.
The only exceptional i could think of is family. However your love has broken you, or your friend has let you down, or job has stressed you, or life has failed you, the family will never fail you. It's the only place where you can feel comfort, and where you can distressed.
But for people who stand alone like me, it's hard. Family are far way from distance. So how? Luckily i have few person i can rely on...

*updated*
I just read my friend's email about Zen of Kungfu Panda:
Oogway utters thoughtfully that "Yesterday is history, tomorrow is a mystery, but today is a gift. That is why it is called the present." Perhaps it was inspired by the heart of the Bhaddekaratta Sutta (translated by Thich Nhat Hanh below), where the Buddha taught...

Do not pursue the past. Do not lose yourself in the future.
The past no longer is. The future has not yet come.
Looking deeply at life as it is in the very here and now,
the practitioner dwells in stability and freedom.
We must be diligent today. To wait until tomorrow is too late.
Death comes unexpectedly. How can we bargain with it?


This quote might be useful for me in order to seek what i'm looking for

Wednesday, July 2, 2008

Berlindung yang benar

I got this article from Mr. Suwarno Liang


BERLINDUNG YANG BENAR,

BERLINDUNG YANG BAGAIMANAKAH ?



Ketika seseorang bertemu dengan ajaran yang kita sedang pelajari ini dan
mungkin melaksanakannya pada taraf tertentu, kadang kala mereka berharap
untuk menjadikan ajaran tersebut sebagai penuntun hidupnya. Pada saat itu
pikiran mereka beralih menjadi seorang pengikut ajaran ini. Mereka akan
menyadari bahwa pelaksanaan ajaran dengan sepenuh hati tidaklah mungkin
apabila masih 'duduk-duduk di bangku'.



Namun kemudian, apakah hal ini bukan pe-label-an terhadap diri sendiri,
mengadopsi pandangan, bahkan membatasi seseorang? Marilah kita meninjau ke
dalam penolakan-penolakan ini dulu sebelum kita melangkah kepada pembicaraan
lebih lanjut.



Segala sesuatu di dunia ini memiliki label - sebutan, nama. Nama atau label
hanyalah kata-kata yang secara intrinsik maupun ekstrinsik sesungguhnya
tidak mengandung bahaya. Hanya apabila orang-orang menggunakan, mengadopsi
untuk membesarkan rasa kepentingan mereka, meningkatkan kesombongan, atau
untuk beberapa motivasi tersembunyi misalnya - untuk memperoleh kekuasaan,
kekayaan atau prestise - mereka telah menggunakan label tersebut secara
salah. Di dalam label ajaran yang kita bahas ini tidak mengandung bahaya
apapun karena seseorang yang mempraktekkan ajaran ini sungguh-sungguh tidak
akan bertengkar dengan mereka yang memiliki kepercayaan berbeda, juga tidak
merendahkan penganut kepercayaan yang berbeda tersebut; ia bergembira bahwa
ia memiliki beberapa ajaran yang patut dihargai.

Ketika seseorang mengadopsi ajaran ini, ya, ia mengadopsi beberapa
pandangan, antara lain, pertama :sebab dan akibat perbuatan; kedua mengerti
kenyataan mutlak yang nampak bahwa :

a. segala sesuatu yang berkondisi (terdiri dari paduan) tidak memuaskan
/ tidak membahagiakan

b. segala sesuatu yang tidak memuaskan / tidak membahagiakan ini pasti
memiliki sebab

c. secara logis karena ada yang tidak memuaskan pasti ada yang memuaskan
/ kebahagiaan sejati yang dapat direalisasi dengan:

d. menghancurkan penyebab ketidakbahagiaan melalui cara / jalan / metode
yang akan mengarahkan kita untuk merealisasi kebahagiaan sejati



Di dalam menganut suatu ajaran, seseorang umumnya dilibatkan dengan harapan
perlindungan, misalnya akan: keselamatan, kekayaan, kesejahteraan, entah
dari ruang / bangunan, dari mahluk yang dianggap memiliki kekuatan di luar
jangkauan awam, atau dari mahluk yang di-pra-anggap sebagai pencipta /
pelindung / pengatur segala sesuatu (termasuk cacat mental / fisik sejak
lahir, perbedaan kesejahteraan sejak lahir, perang, pembunuhan, kelaparan,
epidemi dan sebagainya).



Perumpamaan cara-cara berlindung

Ada beberapa ilustrasi tentang bagaimana seseorang berlindung di dalam
ajaran ini, banyak yang tergolong cara yang 'bodoh' dan ada satu cara yang
bijaksana, sebagai berikut:

1. Seseorang berlindung seperti burung beo. Burung ini cukup pandai dan
adaptatif serta dapat me-manage untuk mengulangi kata-kata yang diucapkan
manusia - namun mereka tidak memiliki ide apa yang dikatakan oleh manusia
itu ! Dengan cara yang sama kita dapat menjumpai penganut ajaran ini hanya
mengucapkan kata-kata yang secara umum disebut 'doa', namun hanya mengerti
tidak lebih seperti seekor burung beo.

2. Jenis lain cara berlindung adalah dengan cara seperti sapi. Binatang
yang memiliki sedikit intelegensia ini mengikuti pemimpinnya tanpa
mengetahui kemana mereka akan pergi, juga, di dalam cara yang sama, beberapa
orang mengulang 'doa' perlindungan hanya karena pemimpinnya membacakan 'doa'
tersebut. Seyogyanya janganlah mengajarkan umat untuk menjadi pengikut
seperti sapi tersebut; namun mengajarkan ajaran sedemikian sehingga
pendengarnya dapat menyelidiki sendiri dan mengetahuinya sendiri, sehingga
mereka tidak seperti sapi.

3. Ibarat keledai adalah ilustrasi lainnya dari cara berlindung yang
salah. Keledai sangat bodoh dan hanya dapat digerakkan dengan hukuman yang
berat atau bujukan sebatang wortel. Demikian pula terjadi pada beberapa
orang yang kuat melekat kepada pandangan: mereka hanya dapat digerakkan
untuk mengulangi 'doa' perlindungan apabila mereka melihat 'sebatang wortel'
- yaitu beberapa keuntungan baginya, atau 'sebatang pemukul' - beberapa
hukuman atau kesulitan. Di dalam ajaran kita ini, 'batang pemukul' (ancaman
/ hukuman) tak pernah dipergunakan untuk mengkonversi / mengubah pandangan
orang lain, juga penggunaan 'sebatang wortel' (hadiah / iming-iming) bukan
merupakan cara yang baik. Mereka yang membutuhkan 'batang pemukul' atau
'wortel' dalam mengikuti ajaran / berlindung di dalam suatu ajaran seperti
keledai dungu.

4. Berlindung seperti seekor rusa juga sangat mungkin. Rusa adalah
binatang liar yang penakut yang selalu siaga akan bahaya. Demikian pula
beberapa orang yang karena ketakutan dan didorong oleh ketidak-mengertian
menjadi 'umat ajaran ini.' Memang benar bahwa dunia ini diancam bahaya dan
ketakutan, namun ini bukanlah motivasi yang terbaik untuk berlindung.

5. Kemudian, terdapat cara berlindung seperti seekor burung gagak.
Dengan matanya yang jalang, burung gagak itu berkeliling selalu dalam
pencarian penganan kecil. Apabila berlindung dengan cara ini, maka cara
berlindung tersebut dilakukan hanya untuk keuntungan pribadi, dengan kata
lain dimotivasi oleh keserakahan.

6. Seekor kera dapat juga dijadikan ilustrasi. Kera adalah binatang yang
hampir tidak pernah tenang, selalu berpindah dan mencari sesuatu yang baru.
Demikian pula apabila seseorang dengan pikiran yang goyah berkata:"Saya
berlindung kepada ...", pikirannya selalu menyimpang ke hal lain dan bahkan
ia tidak dapat mengucapkan satu kalimat pun dengan lengkap dan penuh
konsentrasi.

7. Terakhir, berlindung seperti seorang bijaksana. Metode ini dianjurkan
karena motivasinya adalah pengertian yang jelas / benar, bukan kekotoran
batin.



Bagaimanakah cara berlindung yang benar ?

* Berlindung yang benar adalah berlindung tanpa rasa takut akan
ancaman (misalnya jika tidak jadi pengikutku kamu akan masuk neraka) juga
tanpa tergiur oleh 'iming-iming / janji (misalnya dengan mengikuti ajaranku
kamu pasti masuk surga).

* Berlindung yang benar adalah berlindung dengan pengertian bahwa
semua yang dilakukan dengan sebab yang tidak baik dan tidak benar maka
secara alamiah pasti akan menimbulkan reaksi/akibat yang tidak menyenangkan
(salah satunya mungkin masuk neraka).

* Berlindung yang benar adalah berlindung dengan pengertian bahwa
semua yang dilakukan dengan sebab yang baik dan benar pasti akan
menimbulkan reaksi/akibat yang baik dan membahagiakan (salah satunya masuk
surga).



Kepada siapakah berlindung yang benar ?

* Berlindung yang benar adalah berlindung kepada guru / nabi pembabar
ajaran yang dianutnya bukanlah untuk dilindungi oleh 'pribadi' guru atau
nabi pembabar pertama ajaran yang dianutnya. Namun seyogyanya berlindunglah
kepada guru / nabi pembabar ajaran yang dianutnya dengan maksud bahwa mereka
akan terlindung oleh perbuatannya sendiri yang mencontoh sifat sempurna guru
/ nabi pembabar ajaran yang dianutnya dalam hal: kemurah-hatian,
moralitas, tidak melekat pada keduniawian, kebijaksanaan, semangat,
kesabaran, kebenaran / kejujuran, tekad yang kuat, cinta kasih tanpa batas,
keseimbangan batin,

* berlindung yang benar adalah berlindung kepada ajaran yang
dianutnya bukanlah berlindung untuk dilindungi oleh 'materi' ajaran yang
dianutnya. Namun seyogyanya berlindunglah dengan maksud bahwa mereka akan
terlindung oleh perbuatannya sendiri dengan melaksanakan secara konsisten
ajaran yang dianutnya dengan pengertian benar secara bijaksana dalam rangka
mengikis keserakahan, kebencian dan kebodohan batin.

* Berlindung yang benar adalah berlindung kepada orang suci dalam
ajaran yang dianutnya bukanlah berlindung untuk dilindungi oleh 'pribadi'
orang suci yang telah berhasil mempraktekkan ajaran yang dianutnya. Namun
seyogyanya berlindunglah dengan maksud bahwa mereka akan terlindung oleh
perbuatannya sendiri dengan mencontoh usaha orang suci itu dalam
melaksanakan ajaran secara konsisten, dengan pengertian dan kebijaksanaan
hingga terbebas dari keserakahan, kebencian dan kekotoran batin.



Dengan berlindung seperti ini, diharapkan mereka akan terhindar dari
kekecewaan. Di samping itu, mereka menjadi tidak akan pernah mendiskreditkan
atau meng- kambing-hitam-kan konsep Tuhan. Mereka justru mendudukkan konsep
Tuhan pada proporsi yang sesungguhnya, sebagai Yang Esa dan Suci, konsep
yang diagungkan oleh sebagian besar manusia di dunia ini.

Friday, May 30, 2008

...TILL DEATH DO US PART

Real life story of True Love…Very rare nowadays….
quoted from The New Paper May 29, 2008

HE was admitted to the hospital for diarrhoea and died of pneumonia seven days later. Madam Jane Soh makes an offering to her late parents.

Unknown to him, his wife had a fall the day before he died and was warded at the same hospital as him.

And while in hospital, his wife also did not know about her husband's death.

She herself died three days later, also of pneumonia.

But perhaps it was fate that Mr Soh Lai Whatt, 83, and his wife of more than 60 years, Madam Chan Ah Nee, 80, met their end within a few days of each other.

Behind the double tragedy is a tender love story.

In life, the couple hardly ever went anywhere without each other.

The New Paper learnt of their love story and last days from their children. They have 11 children and 20 grandchildren.

On 11 May, Mr Soh, who suffered from nose cancer, was admitted to the Singapore
General Hospital (SGH) after having a bout of diarrhoea.

TURN FOR THE WORSE

But his condition took a turn for the worse and he died on of pneumonia on 18 May.

The day before he died, his maid had taken his wife and daughter, who are both wheelchair-bound, out to get some air. Madam Chan became wheelchair- bound after she suffered a stroke last April.

She and her husband lived in a one-room flat at Bukit Merah View with one of their daughters, 52, and youngest son, Mr Victor Soh, 47.

On that fateful day, while the maid was pushing Madam Chan's daughter into the lift, she forgot to apply the brakes on Madam Chan's wheelchair.

Mr Victor Soh told The New Paper: 'My mother rolled down a few steps, fell off her wheelchair and rolled down half a flight of steps. She couldn't move.

'She got a large cut across her forehead and broke her collarbone. She bled a lot.'

Mr Soh was out when the maid called him to tell him about the fall.

Luckily, a neighbour saw the accident and called an ambulance. Madam Chan was sent to SGH, the same hospital her husband was in.

But he did not know about his wife's fall. His children kept it from him as they did not want him to worry.

The next day, he died.

Madam Chan had not visited her husband in the hospital before her fall as it was hard for her to move around.

Their daughter, Madam Jane Soh, 49, said: 'He missed her. Whenever he asked why Mum didn't visit him, we told her she was resting.'

After Mr Soh died, the family also kept Madam Chan in the dark about his death.

'We were worried she'd give up hope if she knew Dad was gone. We'd already lost Dad, we didn't want to lose her too,' Madam Soh explained.

But the children could tell that their mother suspected something was amiss.

Their eldest son, Mr Donald Soh, 62, said: 'We think she could sense our father was gone.'

Three days later, Madam Chan died, also of pneumonia.

She had suffered complications and her death was sudden. Her children said they did not even have a chance to talk to her before she died.

Madam Soh said: 'It was really sad that we lost them both within three days of each
other.

'But we took comfort in the thought that they might as well both go together, as they loved each other so much.'

The children held a joint wake for their parents.

The couple married when Madam Chan was 16.

Madam Soh recalled: 'Mum said Dad was very attracted to her. He was persistent in
courting her and visited her daily.'

WHIRLWIND ROMANCE

It was a whirlwind romance. The couple married after less than a year's courtship.

Their children said they had always been a loving couple, even in their twilight
years.

Madam Soh said: 'When we asked either of them out, they would prefer to go out only if the other went.'

Before Madam Chan suffered a stroke, the couple often strolled around the neighbourhood together and held hands.

Madam Soh said: 'My kids marvelled at the fact that they were still holding hands at their age, and asked why my husband and I didn't do so too.'

At home, Mr Soh would often gently pat his wife's hand, while the couple sat side by
side watching television.

'We don't know whether it was their wish, or just a coincidence that they passed away within days of each other,' said Madam Soh.

'Maybe Dad wanted Mum to accompany him and is very happy with her right now.'

Tuesday, May 27, 2008

watch ur documents

this was happening at Indonesia embassy in Singapore...
i got this story from milis, please read this story.


Hi temen-2,

Gw mau sharing sesuatu yang terjadi sama keluarga gw hari ini. Seru banget tapi menakutkan!!!

I am sharing this for caution kalo kalian ke KBRI Singapore. Please hati-2, jangan sampai dokumen kalian dilihat oleh orang-2 di sekitarmu.

Gini ceritanya: tadi pagi sekitar jam 11:30am, adik gw, Tino, ke KBRI untuk translate & legalize kartu keluarga. Terus, tiba-2 jam 12:30pm ada orang yang telp mama gw di Pasuruan dan bilang kalo Tino kecelakaan sepulang dari KBRI, naek taxi. Orang ini bilang namanya Lukito, ngakunya dari pihak KBRI Singapore, dan dia bilang bahwa Tino kecelakaan bersama dengan temannya, dan temannya itu sudah meninggal sedangkan Tino dalam keadaan comma dan harus segera dioperasi krn gegar otak.

Dia bilang nama dokter-nya adalah dr. Lim di Mt. Elizabeth. Dan minta mama gw utk telp dr. Agus di Jakarta utk konsultasi (or something like that, gw kurang jelas sih). Dia demand my mom to transfer $$$ to him as soon as possible, ato kalo nggak, Tino gak bisa dioperasi, dan akan mati dalam waktu 30min karena sudah parah banget.

Puji Tuhan mama gw gak gampang dikibuli (walau dia udah nangis-2). Mama gw langsung telp gw, dan bilang ke Bapak Lukito itu "Pak, anak saya punya asuransi kok. Pasti udah di-cover. Bapak telp anak saya yang satunya aja, yg juga ada di Singapore" Dan orang itu bilang "Lho anak ibu yang satunya juga kecelakaan" (tolak dalam nama Yesus!!!)
Terus mama gw langsung curiga, "Pak, ini anak saya yang satunya lagi telp handphone saya kok bisa dibilang kecelakaan!?!?"
Singkat cerita, gw telp Tino dan tahu kalo semuanya itu bohong belaka. Praise the Lord!!! :)

Hati-2 teman-2, kalo ke KBRI jangan sampe ada orang-2 di sekitar yang melihat dokumen Anda. Orang yang telp mami gw itu pintar sekali dan dia tau semua data ttg keluarga gw (yg gw yakin dia liat dari Kartu Keluarga itu):
1. Dia tahu nama mama & papa gw, pas telp dia bilang, "Halo, bisa bicara dengan Ibu Fransiska atau Bapak Soebijantoro"
2. Dia tahu nama lengkap Tino, dia bilang "Anak Anda Valentino Djaja Sastra kecelakaan"
3. Dia telp mama gw pada jam persis saat adik gw pulang dari KBRI (12:30 siang)
4. Dia tahu no. telp rumah gw di Pasuruan (yg gw yakin dia liat dari formulir yang diisi Tino)
5. Dia telp bersama dengan temannya (ada 2 orang), dan meyakinkan sekali spt.-nya dari KBRI beneran

Please be careful, en please tell your family/friends.

PS: Gw sering baca email berantai / sms / cerita ttg penipuan, never thought it would happen to me/my family. Thank God, He protected us (and will always protect us, Amen!) :)


God bless you,
Yolanda :)

Thursday, May 1, 2008

mis-placed behavior

last nite while waiting 4 my fren @ city hall mrt station, there came 3 SPF young man (probably NSFs posted to SPF) to tighten the security there... Surprisingly, the one stand in front of me kept texting while on duty. Even though I'm not Singaporean, I do work and live here and concern about the security, so I felt a bit annoyed about this guy's mis-placed behavior. Too bad I didn't get my camera along and my phone was dead. If not, I could snapped away some pics of him, so you can see how irresponsible he was. Is this kind of lack of discipline had made Mas Selamat escaped? err.. I'm not the proper person to answer that...

Tuesday, April 29, 2008

reaching the end of HaiZiWang chapter... will reborn as WangZi

Looking back for 25 years, life has taught me so many things... Frenship, Love, Hate, Joy, Fun, Happy, Sad, Cry, Hurt, and so on... you named it, you got it... err, of course except sex and marriage... haha... I call it HaiZiWang life.
I've been through up and down few times in HaiZiWang before, but never felt so hurt and down like one year ago. It cut so deep it hurts down to my soul. My friends told me I ain't the same no more. I knew my heart was breaking. I really learn from it. I finally built up the strength to walk away. I don't regret it but I still live with the side effects. Still little protective 'bout the people that I let inside. Still little defensive thinkin folk be tryna run my life. Still little depressed inside, I fake a smile and deal with the side effects.
And now I marked today as the end of Hai Zi Wang (King of kids) chapter, and will start a new beginning as Wang Zi (Prince).
Some of you may think it is a metamorphosis phase of me... no, it isn't. it is not like an ugly caterpillar becomes a beauty butterfly. HaiZiWang is part of me, and always be. I won't throw it away as I also don't want to forget it. Maybe the fit word for this is reborn. yeah... I reborn as the same old brand new me haha... Now I see people in different way. I can see and know myself much better than before. I love who I am now. I do care more about myself. I do want ppl see and look high at me. I do want to be a talk-active. I do want to be a pro-active. That's why I describe it as "Wang Zi" with all his ego and charisma...

The new chapter "Wang Zi" begins from here...